Monday, January 3, 2011

Ducati Tegaskan Tak Akan Tiru Yamaha


Headline
Vittoriano Guareschi -
INILAH.COM, Milan- Kehadiran Valentino Rossi di Ducati telah banyak menuai berkah terutama hadirnya eks punggawa Yamaha yang setia bersama Rossi. Akan tetapi bos Ducati menegaskan timnya tak akan mengkloning mesin ala Yamaha.
Seperti yang diketahui, kepindahan Rossi ke Ducati telah menghadirkan efek domino di kubu Yamaha, pasalnya tim asal Jepang tersebut tidak hanya kehilangan pembalapnya, namun juga para punggawa utamanya di sisi mekanik mesin terutama Jeremy Burgess.
Akan tetapi hal itu tak serta-merta akan dimanfaatkan Ducati untuk meniru teknologi pesaingnya. Adalah Vittoriano Guareschi bos tim Ducati yang menegaskan hal tersebut.
Guareschi mengaku akan memanfaatkan pengalaman serta nama besar Rossi dan Jeremy Burgess serta eks punggawa Yamaha lainnya, namun ia menolak anggapan yang mengatakan akan mengkloning kelebihan yang dimiliki Yamaha selama ini.
"Jeremy (Burgess) memberikan saya kemudahan dan ketenangan saat membangun Desmosedici, sehingga kini kami hanya perlu memperbaiki dan melakukan sejumlah pembenahan, tanpa perlu mengubahnya seperti YZR-M1 milik Yamaha,” ucapnya pada Autosport.
Sementara itu divisi sport Ducati, Filippo Preziosi mengatakan timnya telah mempersiapkan sejumlah perbaikan dan penyesuaian pada motor Desmosedici dengan gaya membalap Rossi.
"Valentino bukan seorang pembalap yang sangat cepat, tetapi juga mampu memberikan indikasi yang tepat untuk pengembangan motor Jadi kita harus memanfaatkan hal ini untuk pengembangan Desmosedici lebih lanjut,” pungkasnya.

Saturday, January 1, 2011

VALENTINO ROSSI RIDER DUCATI GP 2011

Adu Cepat Adaptasi Migrasi di Moto GP 2011
Headline 
Valentino Rossi - Foto:Istimewa
Oleh: Subchan Zurya Mawla
Olahraga - Rabu, 29 Desember 2010 | 18:30 WIB
INILAH.COM, Jakarta - Moto GP 2010 mendapuk Jorge Lorenzo sebagai juara dunia. Menjelang musim 2011, banyak perpindahan pembalap yang bisa mengubah peta kekuatan tim.
Musim ini Lorenzo tampil begitu kokoh dipuncak klasemen usai melalui perhelatan sengit dengan para pesaingnya, termasuk Valentino Rossi yang notabene rekan setimnya di Yamaha.
Peta kekuatan berubah setelah Rossi merampungkan proses kepindahannya ke tim Ducati pada akhir November. Predikat juara dunia serta hengkangnya The Doctor tak membuat Lorenzo berganti peran menjadi pembalap utama Yamaha.
Kecepatan Lorenzo saat menunggangi YZR-M1 tak perlu diragukan untuk sekadar menggantikan peran Rossi. Namun, yang menjadi tanda tanya adalah kesanggupan rider berusia 23 tahun tersebut saat membedah motor tunggangannya.
Satu fakta penting yang perlu dicermati adalah posisi vital Rossi di Yamaha. Rider asal Italia tersebut dikenal tidak hanya andal saat berada di atas sirkuit melainkan juga saat membedah YZR-M1.
Sekadar catatan, pada awal kepindahannya dari Honda pada musim 2004, Yamaha bukan merupakan bagian dari sejumlah tim besar yang favorit juara. Namun pandangan itu langsung berubah pasca kedatangan Rossi.
Keberadaan rider yang gemar menggunakan nomor 46 di lambung motornya itu disebut-sebut sebagai otak di balik kecepatan yang dimiliki YZR-M1. Bersama Jeremy Burgess, chief engineer sekaligus mekanik andal yang selalu menyertai Rossi kemanapun pembalap asal Italia itu melangkah, The Doctor terus membedah setiap kelemahan motornya untuk kemudian diperbaiki oleh tim mekanik Yamaha.
Kini, sepeninggal Rossi, kubu Yamaha memiliki pekerjaan rumah dalam hal pengembangan motor. Kelebihan YZR-M1 saat berada di tikungan cepat jelas diketahui Rossi oleh karena itu tim asal Jepang tersebut perlu meng-update mesin dan teknologi mereka.
Sementara itu, bagi Ducati kehadiran Rossi menjadi berkah karena tim asal Italia tersebut tidak hanya mendapatkan jasa sang pembalap namun juga sejumlah tokoh penting di balik sukses Yamaha